Untuk bisa mengatasi malas kita harus tahu
penyebabnya. Salah satu penyebab malas
beraktifitas ialah karena adanya godaan setan.
Saat kita tidur, setan mengikat tengkuk
manusia. Kita harus bisa melepaskan ikatan
tengkuk tersebut, jika tidak maka seharian kita
akan malas berkatifitas.
Beruntunglah bagi seorang Muslim, sebab
obatnya ternyata ada pada ibadah-ibadah yang
biasa dilakukan oleh seorang Muslim. Jika kita
melakukan ibadah seperti biasa, sebenarnya
kita bisa telepas dari malas yang disebabkan
oleh setan ini. Bagaimana caranya?
“
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah
bin Yusuf berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari Abu Az Zanad dari
Al A’raj dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Setan mengikat
tengkuk kepala seseorang dari kalian saat
dia tidur dengan tiga tali ikatan dan syaitan
mengikatkannya sedemikian rupa sehingga
setiap ikatan diletakkan pada tempatnya
lalu (dikatakan) kamu akan melewati
malam yang sangat panjang maka tidurlah
dengan nyenyak.
Jika dia bangun dan mengingat Allah
maka lepaslah satu tali ikatan. Jika
kemudian dia berwudhu’ maka lepaslah
tali yang lainnya dan bila ia mendirikan
shalat lepaslah seluruh tali ikatan dan pada
pagi harinya ia akan merasakan semangat
dan kesegaran yang menenteramkan
jiwa .
Namun bila dia tidak melakukan seperti
itu, maka pagi harinya jiwanya merasa
tidak segar dan menjadi malas
beraktifitas “. (HR.Bukhari)
”
Jadi, jika Anda ingin semangat dipagi hari
1. Ingatlah Allah
2. Berwudlu
3. Mendirikan shalat.
Bukankah itu pekerjaan kita sehari-hari?
Mari kita semua berdo’a agar terhindari dari
kemalasan, seperti dicontohkan oleh Rasulullah
saw.
“
Telah bercerita kepada kami Musaddad
telah bercerita kepada kami Mu’tamir
berkata aku mendengar bapakku berkata
aku mendengar Anas bin Malik radliallahu
‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam biasa berdo’a:
“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA
MINAL ‘AJZI WAL KASALI WAL JUBNI WAL
HAROMI WA A’UUDZU BIKA MIN FITNATIL
MAHYAA WAL MAMAAT WA A’UUDZU
BIKA MIN ‘ADZAABIL QOBRI”
(“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari
sikap lemah, malas, pengecut dan
kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu
dari fitnah kehidupan dan kematian dan
aku berlindung kepada-Mu dari siksa
qubur”). (HR. Bukhari)
”
Rabu, 23 Mei 2012
MENULIS STATUS/KOMENTAR DI FACEBOOK DENGAN WARNA BIRU asli karya Didin Blodod 100% lelaki asli berkualitas EXSPORT itu terbukti sepanjang hari..... Werrrrrrrr
Trik facebook kali ini adalah membuat tulisan
berwarna biru pada status atau komentar pada
facebook
Cara Membuat Tulisan Biru Di STATUS bisa
dengan Mengunakan Kode:
@@[2:[0:2:TULISAN ANDA]]
Cara Membuat Tulisan Bisru di KOMENTAR bisa
dengan Menggunakan Kode:
@@[1:[0:1:TULISAN ANDA]]
TAMBAHAN
Cara Membuat status kosong pada STATUS facebook bisa
dengan Menggunakan Kode:
@[0:] tulis sebanyak mungkin dan nanti akan terlihat kosong tanpa tulisan.. SELAMAT MENCOBA ini asli karya Didin Blodod
berwarna biru pada status atau komentar pada
Cara Membuat Tulisan Biru Di STATUS bisa
dengan Mengunakan Kode:
@@[2:[0:2:TULISAN ANDA]]
Cara Membuat Tulisan Bisru di KOMENTAR bisa
dengan Menggunakan Kode:
@@[1:[0:1:TULISAN ANDA]]
TAMBAHAN
Cara Membuat status kosong pada STATUS facebook bisa
dengan Menggunakan Kode:
@[0:] tulis sebanyak mungkin dan nanti akan terlihat kosong tanpa tulisan.. SELAMAT MENCOBA ini asli karya Didin Blodod
Di saat kita merasa SENDIRI di Keramaian
Dalam batasan normal, alamiah, dan manusiawi,
bahwa sebagian besar orang umumnya tidak
menyukai hidup dalam kesendirian. Ia sangat
membutuhkan kehadiran orang lain atau
seorang sahabat atau lebih untuk menemaninya.
Jika tidak, maka ia akan merasa tersiksa, waktu
yang dilewati pun terasa lebih panjang,
membosankan dan sangat melelahkan. Bahkan
ia dapat mengalami stress berat hidup di dalam
kesendirian. Itulah sebabnya, lebih suka dan
mencintai hidup di tengah-tengah keramaian.
Dalam kasus di atas sangat mudah diatasi, yaitu
ketika seseorang hidup seorang diri, maka ia
tinggal mencari teman atau sahabat atau
mencari tempat keramaian. Tetapi bagai mana
dengan seseorang yang merasa hidup seorang
diri di tengah-tengah keramaian? Hal ini
biasanya dialami oleh mereka yang disakiti oleh
kehidupan. Dia menjadi korban penolakan,
kehilangan, luka atau karena nasib buruk yang
menimpanya, seperti ditinggalkan selama-
lamanya oleh orang-orang yang sangat ia kasihi.
Sangat menyiksa, membosankan dan
melelahkan. Senyuman dan tawa banyak orang
bagaikan ejekan yang sangat melukai. Ia merasa
ditertawakan, merasa tidak dipedulikan oleh
sesamanya, merasa dibiarkan menanggung luka
batin seorang diri, dan bahkan ia merasa
ditinggalkan oleh Tuhan.
Merasa seorang diri di tengah-tengah keramaian
adalah salah satu masalah yang tidak dapat
dihindari dalam hidup ini, bahkan perasaan itu
dapat berakibat fatal bagi mereka yang
mengalaminya. Bukan tidak mungkin ia akan
menyiksa dirinya, dan bahkan menghilangkan
kehidupannya sendiri dari dunia yang
dianggapnya telah menyiksa dan
menganiayanya. Apakah Anda termasuk salah
satu dari mereka yang merasa seorang diri di
tengah-tengah keramaian? Memang, kesendirian
seringkali diidentikkan dengan hal yang
menakutkan, mengesalkan, membosankan,
melelahkan, dan bahkan menjadi simbol
kesedihan terdalam dan kematian. Namun, jika
kita mau berkorban, yaitu memaksa diri untuk
membuka pikiran, melihat jauh ke depan, yakni
melihat, bahwa masih ada ruangan besar untuk
tempat kita bernapas, menghirup udara segar,
sehingga kita memiliki tenaga untuk mendobrak
pintu dan keluar dari perasaan bersalah itu,
maka kita pasti menemukan kemerdekaan dan
kebebasan itu.
Tetapi sayang, bahwa tidak semua orang dapat
melihat ruangan itu. Tidak semua orang bisa
melihat jauh ke depan dan rela memulai hidup
yang baru atau mulai dari awal. Sehingga ia
tetap terkurung dalam ruangan yang gelap itu, ia
akan terus merasa sendirian, dan terus memikul
beban perasaan yang berat itu. Jika ia tetap
memikulnya dan tidak berani berkorban demi
sebuah kemerdekaan atau kebebasan dari
perasaan seorang diri itu, maka tidak menutup
kemungkinan, bahwa ada saat-saat tertentu di
mana ia sudah tidak mampu memikulnya, maka
ia memilih jalan pintas dan mengakhiri
hidupnya. itulah sebabnya, sebagian besar orang
memandang, bahwa merasakan kesendirian di
tengah-tengah keramaian sebagai sesuatu yang
mematikan. Padahal sebenarnya jika saja
seseorang berani berkorban dan mengeluarkan
dirinya dari tempat gelap itu, maka ia pasti
mengatakan, bahwa kesendirian itu tidak selalu
mematikan.
Dari penjelasan di atas memperlihatkan, bahwa
kesendirian itu dapat memiliki dua makna:
Pertama, kesendirian yang berhubungan dengan
fisik yang sebenarnya, yaitu ia berdiri seorang
diri, tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua,
kesendirian yang menyangkut perasaan semata.
Dari keduanya itu, masalah yang paling berat
dan jarang terpikul oleh banyak orang adalah
kesendirian yang menyangkut perasaan. Artinya,
perasaan seorang diri menguasai ruangan besar
hingga mengelapkan mata hati, sehingga ia akan
merasa tidak ada ruangan lagi untuk bernapas
dan tidak ada harapan lagi di depan sana.
Mungkin Anda pernah mengalami hal serupa,
atau rekan kerja Anda, sahabat Anda, keluarga
Anda, atau pacar Anda dan lain sebagainya.
Tetapi, satu hal yang perlu Anda dan saya ingat
adalah, kesendirian dalam arti apapun
sebenarnya bukanlah masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, berani berkorban
untuk kesakitan sementara, yakni memaksakan
diri untuk keluar dari ruangan gelap itu,
berusaha memfokuskan pandangan ke masa
depan yang lebih baik, dan melihat Tuhan
berdiri di samping kita, Dia memegang tangan
kita serta mengangkat kita dengan tangannya
sendiri hingga kita berdiri dengan tegap
kembali.
Ingat! Anda hidup di dunia ini tidak seorang diri,
tetapi ada banyak orang yang peduli dengan
Anda, mereka merasakan penderitaan yang anda
rasakan, dan bahkan ada orang yang memikul
beban yang sangat berat dari beban yang Anda
pikul. Namun mereka tetap bisa tersenyum dan
menjalani hidup ini dengan adil, jujur dan benar.
Mereka mengelolala perasaan secara bijaksana
dan tetap setia melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri
dan sesama. Setidaknya, Anda menyadari,
bahwa itulah kemampuan, kekuatan dan tenaga
yang Tuhan kepada setiap orang.
Jika demikian, bagaimana caranya untuk
mengelola perasaan kesendirian, supaya lebih
bermakna dan mendatangkan kebaikan bagi diri
sendiri dan semua orang? Ada beberapa hal
yang dapat menolong Anda dan saya keluar dari
kesendirian, kesepian, dan keluar dari ruangan
gelap itu, yaitu:
a. Dekatkanlah diri Anda kepada Yang Maha
Kuasa! Imani Dia, dan serahkan harapan hidup
Anda dalam kebenaran-Nya, serta menjalani
kehidupan ini bersama Tuhan sebagai saksi kita,
karena Dia sangat mempedulikan setiap bagian
dalam kehidupan kita, bahkan bagian-bagian
yang tidak dilihat orang lain. Artinya, ada bagian-
bagian yang tidak terjangkau oleh kemampuan
manusia, tetapi Tuhan sanggup menjangkaunya.
Kesendirian ini akan semakin menyadarkan
hakikat dan eksistensi Anda dan saya di dunia.
Semakin keyakinan Anda dan saya kuat, maka
akan semakin kokoh kemampuan Anda dalam
mengarungi liku-liku jalan kehidupan, dengan
segala situasinya. Intinya, jangan biarkan diri
Anda terjebak dalam kesendirian dengan
suasana “hati yang negatif”, serta
membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat
Anda terhimpit dan putus asa.
b. Carilah kesibukan dengan melakukan berbagai
aktivitas positif yang sangat Anda sukai!
Misalnya, dengan membaca, menulis, olahraga,
menyanyi, berinteraksi dengan orang lain dan
sebagainya. Artinya, apapun aktivitas Anda, tetap
tidak keluar dari rel yang telah Dia tentukan.
Dengan melakukan berbagai kesibukan yang
Anda sukai, maka kesendirian akan terasa lebih
menyenangkan, terasa ringan, dan lebih berarti.
c. Ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
impian Anda dan yang belum sempat dilakukan.
Anda bisa membuka agenda-agenda pribadi,
foto-foto jaman dulu, buku-buku, dan lain
sebagainya. Percayalah, cara ini akan
menyadarkan Anda akan sempitnya waktu untuk
mewujudkan segalanya. Artinya, Anda harus
membutuhkan banyak waktu dan
memanfaatkannya seefektif mungkin guna
mewujudkan impian itu satu persatu, sekalipun
semuanya tidak terwujud. Tetapi setidaknya
Anda telah melakukan yang terbaik dan bukan
sebaliknya. Kalau sudah begini, bukankah
kesendirian itu jadi menyenangkan?
d. Selanjutnya, buatlah daftar sebanyak mungkin
tentang keinginan yang ingin Anda wujudkan
selagi masih hidup. Mungkin dengan cara
menuliskan kembali keinginan “gila” saat Anda
masih kecil! Atau mimpi-mimpi lain yang belum
terlaksanakan! Saat itu, Anda akan sadar,
ternyata banyak sekali hal penting yang harus
Anda kerjakan secara sabar, setahap demi
setahap untuk mewujudkannya. Untuk itu, Anda
dan saya sangat membutuhkan pertolongan dari
Tuhan, karena Dia sangat peduli dengan
kehidupan Anda dan saya.
e. Yang terakhir adalah, sadarilah bahwa Anda
tidak sendiri mengalaminya, dan Anda juga tidak
hidup sendiri di dunia ini, tetapi ada banyak
orang lain, yang sangat peduli dengan Anda.
Mereka itu adalah utusan-utusan Tuhan untuk
menjadi sahabat karib Anda, teman berbagi
Anda saat mengalami kekecewaan dan
kesendirian dalam hidup ini. Jika Anda benar-
benar mau membuka kedua mata, maka
sebenarnya kita tidak pernah benar-benar hidup
dan berjalan sendiri. Tetapi ada orang lain di
sekitar kita yang telah Tuhan utus untuk menjadi
teman curhat dan sahabat baik. Artinya, yang
pasti selalu ada orang yang bisa Anda jadikan
teman dan sahabat untuk di ajak bicara. Tanpa
disadari atau tidak, kehadiran mereka adalah
karena Tuhan mengasihi Anda dan saya.
Jika Anda mau terbuka, dalam kesendirian Anda
bisa merenungkan banyak hal. Dalam
kesendirian Anda bisa menemukan kedewasaan,
kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan
potensi yang Anda miliki. Tanpa disadari atau
tidak, bahwa itulah bakat yang Tuhan
anugerahkan kepada setiap orang, dan apa yang
Anda hasilkan dari bakat itu adalah hadiah Anda
untuk Tuhan. Artinya, setiap langkah kehidupan
Anda sehari-sehari, yang dijalankan secara
positif adalah sangatlah berarti jika Anda dan
saya menyadarinya.
Belajar konsisten, jujur, dan ikhalas serta penuh
kerendahan hati terhadap keunggulan-
keunggulan yang Anda miliki adalah kekuatan
baru yang membuat hidup Anda lebih bahagia
dan berarti. Dengan kata lain, sanjunglah tinggi-
tinggi keunggulan yang ada pada diri Anda dan
berikan kualitas kepada dunia yang berusaha
memojokan, membawa engkau kepada
kesendirian. Dengan demikian, Anda akan
merasakan secara sadar bahwa Tuhan tidak
pernah meninggalkan setiap otang yang
menaruh harap pada-Nya. Tetapi jangan terjebak
pada kesombongan dan ego yang sering Anda
temukan di keramaian. Karena, tidak bisa
dipungkiri, bahwa kesendirian bisa datang
kapan saja, di mana saja, kepada siapa saja,
termasuk kepada Anda dan saya. Nah, jika suatu
saat atau bahkan saat ini Anda sedang dilanda
“kesepian” meskipun di tengah keramaian, maka
itu berarti Anda harus ingat, bahwa Anda tidak
seorang diri merasakannya. Tetapi ada banyak
orang yang merasakannya, dan bahkan lebih
berat dari apa yang Anda rasakan saat ini.
Karena itu, kelolalah perasaan Anda dengan
baik, sebijaksana mungkin dan buatlah suasana
kesendirian itu menjadi surga bagi yang putus
asa dan disakiti oleh kehidupan. Dengan
demikian hidup kita lebih terarah dan
bermakna.
bahwa sebagian besar orang umumnya tidak
menyukai hidup dalam kesendirian. Ia sangat
membutuhkan kehadiran orang lain atau
seorang sahabat atau lebih untuk menemaninya.
Jika tidak, maka ia akan merasa tersiksa, waktu
yang dilewati pun terasa lebih panjang,
membosankan dan sangat melelahkan. Bahkan
ia dapat mengalami stress berat hidup di dalam
kesendirian. Itulah sebabnya, lebih suka dan
mencintai hidup di tengah-tengah keramaian.
Dalam kasus di atas sangat mudah diatasi, yaitu
ketika seseorang hidup seorang diri, maka ia
tinggal mencari teman atau sahabat atau
mencari tempat keramaian. Tetapi bagai mana
dengan seseorang yang merasa hidup seorang
diri di tengah-tengah keramaian? Hal ini
biasanya dialami oleh mereka yang disakiti oleh
kehidupan. Dia menjadi korban penolakan,
kehilangan, luka atau karena nasib buruk yang
menimpanya, seperti ditinggalkan selama-
lamanya oleh orang-orang yang sangat ia kasihi.
Sangat menyiksa, membosankan dan
melelahkan. Senyuman dan tawa banyak orang
bagaikan ejekan yang sangat melukai. Ia merasa
ditertawakan, merasa tidak dipedulikan oleh
sesamanya, merasa dibiarkan menanggung luka
batin seorang diri, dan bahkan ia merasa
ditinggalkan oleh Tuhan.
Merasa seorang diri di tengah-tengah keramaian
adalah salah satu masalah yang tidak dapat
dihindari dalam hidup ini, bahkan perasaan itu
dapat berakibat fatal bagi mereka yang
mengalaminya. Bukan tidak mungkin ia akan
menyiksa dirinya, dan bahkan menghilangkan
kehidupannya sendiri dari dunia yang
dianggapnya telah menyiksa dan
menganiayanya. Apakah Anda termasuk salah
satu dari mereka yang merasa seorang diri di
tengah-tengah keramaian? Memang, kesendirian
seringkali diidentikkan dengan hal yang
menakutkan, mengesalkan, membosankan,
melelahkan, dan bahkan menjadi simbol
kesedihan terdalam dan kematian. Namun, jika
kita mau berkorban, yaitu memaksa diri untuk
membuka pikiran, melihat jauh ke depan, yakni
melihat, bahwa masih ada ruangan besar untuk
tempat kita bernapas, menghirup udara segar,
sehingga kita memiliki tenaga untuk mendobrak
pintu dan keluar dari perasaan bersalah itu,
maka kita pasti menemukan kemerdekaan dan
kebebasan itu.
Tetapi sayang, bahwa tidak semua orang dapat
melihat ruangan itu. Tidak semua orang bisa
melihat jauh ke depan dan rela memulai hidup
yang baru atau mulai dari awal. Sehingga ia
tetap terkurung dalam ruangan yang gelap itu, ia
akan terus merasa sendirian, dan terus memikul
beban perasaan yang berat itu. Jika ia tetap
memikulnya dan tidak berani berkorban demi
sebuah kemerdekaan atau kebebasan dari
perasaan seorang diri itu, maka tidak menutup
kemungkinan, bahwa ada saat-saat tertentu di
mana ia sudah tidak mampu memikulnya, maka
ia memilih jalan pintas dan mengakhiri
hidupnya. itulah sebabnya, sebagian besar orang
memandang, bahwa merasakan kesendirian di
tengah-tengah keramaian sebagai sesuatu yang
mematikan. Padahal sebenarnya jika saja
seseorang berani berkorban dan mengeluarkan
dirinya dari tempat gelap itu, maka ia pasti
mengatakan, bahwa kesendirian itu tidak selalu
mematikan.
Dari penjelasan di atas memperlihatkan, bahwa
kesendirian itu dapat memiliki dua makna:
Pertama, kesendirian yang berhubungan dengan
fisik yang sebenarnya, yaitu ia berdiri seorang
diri, tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua,
kesendirian yang menyangkut perasaan semata.
Dari keduanya itu, masalah yang paling berat
dan jarang terpikul oleh banyak orang adalah
kesendirian yang menyangkut perasaan. Artinya,
perasaan seorang diri menguasai ruangan besar
hingga mengelapkan mata hati, sehingga ia akan
merasa tidak ada ruangan lagi untuk bernapas
dan tidak ada harapan lagi di depan sana.
Mungkin Anda pernah mengalami hal serupa,
atau rekan kerja Anda, sahabat Anda, keluarga
Anda, atau pacar Anda dan lain sebagainya.
Tetapi, satu hal yang perlu Anda dan saya ingat
adalah, kesendirian dalam arti apapun
sebenarnya bukanlah masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, berani berkorban
untuk kesakitan sementara, yakni memaksakan
diri untuk keluar dari ruangan gelap itu,
berusaha memfokuskan pandangan ke masa
depan yang lebih baik, dan melihat Tuhan
berdiri di samping kita, Dia memegang tangan
kita serta mengangkat kita dengan tangannya
sendiri hingga kita berdiri dengan tegap
kembali.
Ingat! Anda hidup di dunia ini tidak seorang diri,
tetapi ada banyak orang yang peduli dengan
Anda, mereka merasakan penderitaan yang anda
rasakan, dan bahkan ada orang yang memikul
beban yang sangat berat dari beban yang Anda
pikul. Namun mereka tetap bisa tersenyum dan
menjalani hidup ini dengan adil, jujur dan benar.
Mereka mengelolala perasaan secara bijaksana
dan tetap setia melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri
dan sesama. Setidaknya, Anda menyadari,
bahwa itulah kemampuan, kekuatan dan tenaga
yang Tuhan kepada setiap orang.
Jika demikian, bagaimana caranya untuk
mengelola perasaan kesendirian, supaya lebih
bermakna dan mendatangkan kebaikan bagi diri
sendiri dan semua orang? Ada beberapa hal
yang dapat menolong Anda dan saya keluar dari
kesendirian, kesepian, dan keluar dari ruangan
gelap itu, yaitu:
a. Dekatkanlah diri Anda kepada Yang Maha
Kuasa! Imani Dia, dan serahkan harapan hidup
Anda dalam kebenaran-Nya, serta menjalani
kehidupan ini bersama Tuhan sebagai saksi kita,
karena Dia sangat mempedulikan setiap bagian
dalam kehidupan kita, bahkan bagian-bagian
yang tidak dilihat orang lain. Artinya, ada bagian-
bagian yang tidak terjangkau oleh kemampuan
manusia, tetapi Tuhan sanggup menjangkaunya.
Kesendirian ini akan semakin menyadarkan
hakikat dan eksistensi Anda dan saya di dunia.
Semakin keyakinan Anda dan saya kuat, maka
akan semakin kokoh kemampuan Anda dalam
mengarungi liku-liku jalan kehidupan, dengan
segala situasinya. Intinya, jangan biarkan diri
Anda terjebak dalam kesendirian dengan
suasana “hati yang negatif”, serta
membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat
Anda terhimpit dan putus asa.
b. Carilah kesibukan dengan melakukan berbagai
aktivitas positif yang sangat Anda sukai!
Misalnya, dengan membaca, menulis, olahraga,
menyanyi, berinteraksi dengan orang lain dan
sebagainya. Artinya, apapun aktivitas Anda, tetap
tidak keluar dari rel yang telah Dia tentukan.
Dengan melakukan berbagai kesibukan yang
Anda sukai, maka kesendirian akan terasa lebih
menyenangkan, terasa ringan, dan lebih berarti.
c. Ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
impian Anda dan yang belum sempat dilakukan.
Anda bisa membuka agenda-agenda pribadi,
foto-foto jaman dulu, buku-buku, dan lain
sebagainya. Percayalah, cara ini akan
menyadarkan Anda akan sempitnya waktu untuk
mewujudkan segalanya. Artinya, Anda harus
membutuhkan banyak waktu dan
memanfaatkannya seefektif mungkin guna
mewujudkan impian itu satu persatu, sekalipun
semuanya tidak terwujud. Tetapi setidaknya
Anda telah melakukan yang terbaik dan bukan
sebaliknya. Kalau sudah begini, bukankah
kesendirian itu jadi menyenangkan?
d. Selanjutnya, buatlah daftar sebanyak mungkin
tentang keinginan yang ingin Anda wujudkan
selagi masih hidup. Mungkin dengan cara
menuliskan kembali keinginan “gila” saat Anda
masih kecil! Atau mimpi-mimpi lain yang belum
terlaksanakan! Saat itu, Anda akan sadar,
ternyata banyak sekali hal penting yang harus
Anda kerjakan secara sabar, setahap demi
setahap untuk mewujudkannya. Untuk itu, Anda
dan saya sangat membutuhkan pertolongan dari
Tuhan, karena Dia sangat peduli dengan
kehidupan Anda dan saya.
e. Yang terakhir adalah, sadarilah bahwa Anda
tidak sendiri mengalaminya, dan Anda juga tidak
hidup sendiri di dunia ini, tetapi ada banyak
orang lain, yang sangat peduli dengan Anda.
Mereka itu adalah utusan-utusan Tuhan untuk
menjadi sahabat karib Anda, teman berbagi
Anda saat mengalami kekecewaan dan
kesendirian dalam hidup ini. Jika Anda benar-
benar mau membuka kedua mata, maka
sebenarnya kita tidak pernah benar-benar hidup
dan berjalan sendiri. Tetapi ada orang lain di
sekitar kita yang telah Tuhan utus untuk menjadi
teman curhat dan sahabat baik. Artinya, yang
pasti selalu ada orang yang bisa Anda jadikan
teman dan sahabat untuk di ajak bicara. Tanpa
disadari atau tidak, kehadiran mereka adalah
karena Tuhan mengasihi Anda dan saya.
Jika Anda mau terbuka, dalam kesendirian Anda
bisa merenungkan banyak hal. Dalam
kesendirian Anda bisa menemukan kedewasaan,
kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan
potensi yang Anda miliki. Tanpa disadari atau
tidak, bahwa itulah bakat yang Tuhan
anugerahkan kepada setiap orang, dan apa yang
Anda hasilkan dari bakat itu adalah hadiah Anda
untuk Tuhan. Artinya, setiap langkah kehidupan
Anda sehari-sehari, yang dijalankan secara
positif adalah sangatlah berarti jika Anda dan
saya menyadarinya.
Belajar konsisten, jujur, dan ikhalas serta penuh
kerendahan hati terhadap keunggulan-
keunggulan yang Anda miliki adalah kekuatan
baru yang membuat hidup Anda lebih bahagia
dan berarti. Dengan kata lain, sanjunglah tinggi-
tinggi keunggulan yang ada pada diri Anda dan
berikan kualitas kepada dunia yang berusaha
memojokan, membawa engkau kepada
kesendirian. Dengan demikian, Anda akan
merasakan secara sadar bahwa Tuhan tidak
pernah meninggalkan setiap otang yang
menaruh harap pada-Nya. Tetapi jangan terjebak
pada kesombongan dan ego yang sering Anda
temukan di keramaian. Karena, tidak bisa
dipungkiri, bahwa kesendirian bisa datang
kapan saja, di mana saja, kepada siapa saja,
termasuk kepada Anda dan saya. Nah, jika suatu
saat atau bahkan saat ini Anda sedang dilanda
“kesepian” meskipun di tengah keramaian, maka
itu berarti Anda harus ingat, bahwa Anda tidak
seorang diri merasakannya. Tetapi ada banyak
orang yang merasakannya, dan bahkan lebih
berat dari apa yang Anda rasakan saat ini.
Karena itu, kelolalah perasaan Anda dengan
baik, sebijaksana mungkin dan buatlah suasana
kesendirian itu menjadi surga bagi yang putus
asa dan disakiti oleh kehidupan. Dengan
demikian hidup kita lebih terarah dan
bermakna.
Sekelumit Cerita Tentang BERPRASANGKA BAIK
Dua orang laki-laki bersaudara bekerja pada
sebuah pabrik dan
sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama
mengamalkan ilmunya
dalam kehidupan sehari-hari semaksimal
mungkin. Mereka acap kali
harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah
guru pengajiannya. Jaraknya
sekitar 10 km dari rumah peninggalan orang
tua mereka.
Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon
rejeki untuk membeli sebuah mobil
supaya dapat dipergunakan untuk sarana
angkutan dia dan adiknya, bila pergi
mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama
kemudian sebuah mobil dapat dia
miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari
perusahaannya bekerja.
Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri
yang sempurna, Allah
mengabulkannya, tak lama kemudian sang
kakak bersanding dengan seorang
gadis yang cantik serta baik akhlaknya.
Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a
memohon kepada Allah akan
sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang
layak, dan lain-lain. Dengan
itikad supaya bisa lebih ringan dalam
mendekatkan diri kepada Allah. Dan
Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.
Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan
sama sekali, hidupnya tetap
sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang
tuanya yang dulu dia tempati
bersama dengan Kakaknya. Namun karena
kakaknya sangat sibuk dengan
pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti
pengajian, maka sang adik sering
kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah
guru mereka.
Suatu saat sang Kakak merenungkan dan
membandingkan perjalanan hidupnya
dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat
bahwa adiknya selalu membaca
selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan
adiknya tidak pernah hafal
bacaan untuk berdo’a. Lalu datanglah ia kepada
adiknya untuk menasihati
adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan
berupaya untuk membersihkan
hatinya, karena dia merasa adiknya masih
berhati kotor sehingga do’a-do’anya
tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.
Sang adik terenyuh dan merasa sangat
bersyukur sekali mempunyai kakak yang
begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan
terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.
Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang
kakak merasa sedih karena sampai
meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan
pada nasibnya sehingga dia
merasa yakin kalau adiknya itu meninggal
dalam keadaan kotor hatinya
sehubungan do’anya tak pernah terkabul
Sang kakak membereskan rumah peninggalan
orang tuanya sesuai dengan
amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid.
Tiba-tiba matanya tertuju pada
selembar kertas yang terlipat dalam sajadah
yang biasa dipakai oleh adiknya
yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah,
Shalawat, do’a untuk guru
mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir
do’anya:
“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari
pengetahuan Mu, Ampunilah aku
dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
bersihkanlah hati ku dan
berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat,”*
Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru
memenuhi dadanya, tak diduga
ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a
untuk memenuhi nafsu duniawinya
Dikirim tanggal
: 2008-07-09 08:31:06
Pemateri
: hamba Allah
Pengirim
: admin
E-mail
: admin@taushiyah-online.com
sebuah pabrik dan
sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama
mengamalkan ilmunya
dalam kehidupan sehari-hari semaksimal
mungkin. Mereka acap kali
harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah
guru pengajiannya. Jaraknya
sekitar 10 km dari rumah peninggalan orang
tua mereka.
Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon
rejeki untuk membeli sebuah mobil
supaya dapat dipergunakan untuk sarana
angkutan dia dan adiknya, bila pergi
mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama
kemudian sebuah mobil dapat dia
miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari
perusahaannya bekerja.
Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri
yang sempurna, Allah
mengabulkannya, tak lama kemudian sang
kakak bersanding dengan seorang
gadis yang cantik serta baik akhlaknya.
Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a
memohon kepada Allah akan
sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang
layak, dan lain-lain. Dengan
itikad supaya bisa lebih ringan dalam
mendekatkan diri kepada Allah. Dan
Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.
Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan
sama sekali, hidupnya tetap
sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang
tuanya yang dulu dia tempati
bersama dengan Kakaknya. Namun karena
kakaknya sangat sibuk dengan
pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti
pengajian, maka sang adik sering
kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah
guru mereka.
Suatu saat sang Kakak merenungkan dan
membandingkan perjalanan hidupnya
dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat
bahwa adiknya selalu membaca
selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan
adiknya tidak pernah hafal
bacaan untuk berdo’a. Lalu datanglah ia kepada
adiknya untuk menasihati
adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan
berupaya untuk membersihkan
hatinya, karena dia merasa adiknya masih
berhati kotor sehingga do’a-do’anya
tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.
Sang adik terenyuh dan merasa sangat
bersyukur sekali mempunyai kakak yang
begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan
terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.
Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang
kakak merasa sedih karena sampai
meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan
pada nasibnya sehingga dia
merasa yakin kalau adiknya itu meninggal
dalam keadaan kotor hatinya
sehubungan do’anya tak pernah terkabul
Sang kakak membereskan rumah peninggalan
orang tuanya sesuai dengan
amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid.
Tiba-tiba matanya tertuju pada
selembar kertas yang terlipat dalam sajadah
yang biasa dipakai oleh adiknya
yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah,
Shalawat, do’a untuk guru
mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir
do’anya:
“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari
pengetahuan Mu, Ampunilah aku
dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
bersihkanlah hati ku dan
berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat,”*
Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru
memenuhi dadanya, tak diduga
ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a
untuk memenuhi nafsu duniawinya
Dikirim tanggal
: 2008-07-09 08:31:06
Pemateri
: hamba Allah
Pengirim
: admin
: admin@taushiyah-online.com
Jumat, 18 Mei 2012
Minggu, 22 April 2012
FIRMANMU
Ya ALLAH
Dua FirmanMU Yang Selalu Mengonyak Sobek
Pedih Perih Terasa Luka Dalam Menyayat Hati
Tak Mampu Ku Tahankan Gejolak Tangis
Terisak pilu Rindu AkanMU
Mengingat TuturMU Yang Kian Terabaikan
Satu Pilu Berjuta Resah Akan FIRMANMU
WAHAI SEKALIAN MANUSIA APA YANG MEMBUATMU
BERLAKU DURHAKA PADA TUHANMU
Sentak serontak Bergoncang Hati
Dalam Tangis Meratap Pilu
Satu Tangis Berjuta Pilu Akan QUDSIMU
WAHAI ANAK CUCU ADAM, KEBAIKANKU SELALU TURUN KEPADAMU
NAMUN KEJAHATANMU SELALU NAIK PADAKU
Refleks jiwa Meronta Hati
Memaki Diri Menuai Sedih
YA ALLAH
Nilailah Aku DAlam Dhoifku
Ku Ingin Kau Dalam Kesendirianku
Ku Rindu Kau Dalam Kesepianku
Ku Pilih Kau Di Antara mereka
Mendera Tangis Ketika Kau Abaikan.
YA ALLAH
Tersingkapnya Pelataran SinggasanaMU
Menjadi SAtu Pinta Tempat
Agar Ku Bisa Menyempurnakan SEMBAHKU
Ketika Tabir Mulai Terbuka Dari Segala KekuasaanMU
PINTAKU
YA ALLAH
Jadikan Aku Dalam RahmatMU Ketika KU Butuh
Jadikan Aku Dalam Sepiku Menjadi KawanMU
Jadikan Aku Dalam PETUNJUKMU KETIKA Ku Tersesat
Jadikan Aku Dalam IBADAHKU Menjadi kekasihMU
YA ALLAH
AKU dan PINTAKU
BERSERAH HARAP PADAMU.
Oleh : Aby Al Kahfie.
Source » http://www.wakrizki.net/2012/04/kumpulan-puisi-islami.html#ixzz1n1u71Kvo
Dua FirmanMU Yang Selalu Mengonyak Sobek
Pedih Perih Terasa Luka Dalam Menyayat Hati
Tak Mampu Ku Tahankan Gejolak Tangis
Terisak pilu Rindu AkanMU
Mengingat TuturMU Yang Kian Terabaikan
Satu Pilu Berjuta Resah Akan FIRMANMU
WAHAI SEKALIAN MANUSIA APA YANG MEMBUATMU
BERLAKU DURHAKA PADA TUHANMU
Sentak serontak Bergoncang Hati
Dalam Tangis Meratap Pilu
Satu Tangis Berjuta Pilu Akan QUDSIMU
WAHAI ANAK CUCU ADAM, KEBAIKANKU SELALU TURUN KEPADAMU
NAMUN KEJAHATANMU SELALU NAIK PADAKU
Refleks jiwa Meronta Hati
Memaki Diri Menuai Sedih
YA ALLAH
Nilailah Aku DAlam Dhoifku
Ku Ingin Kau Dalam Kesendirianku
Ku Rindu Kau Dalam Kesepianku
Ku Pilih Kau Di Antara mereka
Mendera Tangis Ketika Kau Abaikan.
YA ALLAH
Tersingkapnya Pelataran SinggasanaMU
Menjadi SAtu Pinta Tempat
Agar Ku Bisa Menyempurnakan SEMBAHKU
Ketika Tabir Mulai Terbuka Dari Segala KekuasaanMU
PINTAKU
YA ALLAH
Jadikan Aku Dalam RahmatMU Ketika KU Butuh
Jadikan Aku Dalam Sepiku Menjadi KawanMU
Jadikan Aku Dalam PETUNJUKMU KETIKA Ku Tersesat
Jadikan Aku Dalam IBADAHKU Menjadi kekasihMU
YA ALLAH
AKU dan PINTAKU
BERSERAH HARAP PADAMU.
Oleh : Aby Al Kahfie.
Source » http://www.wakrizki.net/2012/04/kumpulan-puisi-islami.html#ixzz1n1u71Kvo
KEUTAMAAN ADZAN
Rosululloh bersabda,”Apabila adzan dikumandangkan, setan lari terkentut-kentut sehingga dia tidak mendengarkan adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) datang mengganggu seorang dalam hatinya, dia membisikkan,’Ingatlah ini dan ingatlah itu, suatu hal yang tidak teringat sebelumnya, hingga seorang hamba tidak mengetahui lagi berapa rokaat dia sholat.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Saudara/i ku yang dirahmati Allah, hadist di atas menjelaskan secara lugas tentang keutamaan adzan. Ketika adzan dikumandangkan, maka setan pun lari hingga adzan selesai. Adzan ialah pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dengan lafadz tertentu (Fiqhus Sunnah 1:94). Hukumnya adalah fardu kifayah. Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat." Subhanallah, ini adalah sebuah award yang akan didapatkan oleh muadzin. Wajar saja, muadzin adalah seorang yang mengingatkan kita akan waktu sholat. Dan ia adalah perwakilan untuk menuntaskan ibadah fardu kifayah ini.
Muadzin hendaknya adalah anak muda yang memiliki suara yang masih bersih dan jelas. Karena apabila muadzin adalah orang yang sudah lanjut usia, maka semangat para jema'ah pun akan terpengaruh. Ibarat orator, kita akan lebih mengikuti sang orator yang menggebu-gebu dibanding orator yang terkesan tidak tegas. Dalam sholat berjama'ah, orang lanjut usia sudah memiliki tingkat menjadi imam seperti sabda Rasulullah saw, "Apabila (waktu) shalat tiba, maka hendaklah salah seorang di antara kamu, mengumandangkan adzan untuk kamu dan hendaklah yang paling tua di antara kamu yang menjadi imam kamu!".
Saudara/i ku yang di rahmati Allah, mudah-mudahan dengan membaca tausyiah jumat kali ini, kita bisa lebih memahami tentang keutamaan adzan. Harapannya, kita semua bisa terus menegakkan amal jama'i sepanjang hidupp kita. Amin ya robbal 'alamin.
Muadzin hendaknya adalah anak muda yang memiliki suara yang masih bersih dan jelas. Karena apabila muadzin adalah orang yang sudah lanjut usia, maka semangat para jema'ah pun akan terpengaruh. Ibarat orator, kita akan lebih mengikuti sang orator yang menggebu-gebu dibanding orator yang terkesan tidak tegas. Dalam sholat berjama'ah, orang lanjut usia sudah memiliki tingkat menjadi imam seperti sabda Rasulullah saw, "Apabila (waktu) shalat tiba, maka hendaklah salah seorang di antara kamu, mengumandangkan adzan untuk kamu dan hendaklah yang paling tua di antara kamu yang menjadi imam kamu!".
Saudara/i ku yang di rahmati Allah, mudah-mudahan dengan membaca tausyiah jumat kali ini, kita bisa lebih memahami tentang keutamaan adzan. Harapannya, kita semua bisa terus menegakkan amal jama'i sepanjang hidupp kita. Amin ya robbal 'alamin.
Hadist lainnya,
- "Kalau saja umat manusia mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya, kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengadakan undian. Sekiranya mereka mengetahui pahala yang terdapat pada kesegeraan berangkat shalat , pasti mereka akan berlomba- lomba mendatanginya. Dan sekiranya mereka, mengetahui pahala sholat isya' dan shubuh, pasti mereka akan mendatanginya (ke masjid) meski dengan cara merangkak.(HR Bukhari dan Muslim)
- "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas barisan terdepan , dan Muadzin diberi ampunan sejauh suaranya serta dibenarkan oleh orang yang mendengarkannya, baik yang masih basah maupun yang sudah kering. Dan baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakan shalat dengannya." (Hadits Shohih Riwayat Nasa'I dan Ahmad)
- "Imam itu bertanggung jawab. Sementara muadzin menjadi kepercayaan umat manusia.Ya Allah, berilah petunjuk kepada para imam dan berilah ampunan kepada para muadzin. (Hadits Shohih Riwayat Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu Khuzaimah)
Wallah 'alam bi showab.
Langganan:
Postingan (Atom)