Minggu, 22 April 2012

KEUTAMAAN ADZAN


Rosululloh bersabda,”Apabila adzan dikumandangkan, setan lari terkentut-kentut sehingga dia tidak mendengarkan adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) datang mengganggu seorang dalam hatinya, dia membisikkan,’Ingatlah ini dan ingatlah itu, suatu hal yang tidak teringat sebelumnya, hingga seorang hamba tidak mengetahui lagi berapa rokaat dia sholat.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Saudara/i ku yang dirahmati Allah, hadist di atas menjelaskan secara lugas tentang keutamaan adzan. Ketika adzan dikumandangkan, maka setan pun lari hingga adzan selesai. Adzan ialah pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dengan lafadz tertentu (Fiqhus Sunnah 1:94). Hukumnya adalah fardu kifayah. Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat." Subhanallah, ini adalah sebuah award yang akan didapatkan oleh muadzin. Wajar saja, muadzin adalah seorang yang mengingatkan kita akan waktu sholat. Dan ia adalah perwakilan untuk menuntaskan ibadah fardu kifayah ini.

Muadzin hendaknya adalah anak muda yang memiliki suara yang masih bersih dan jelas. Karena apabila muadzin adalah orang yang sudah lanjut usia, maka semangat para jema'ah pun akan terpengaruh. Ibarat orator, kita akan lebih mengikuti sang orator yang menggebu-gebu dibanding orator yang terkesan tidak tegas. Dalam sholat berjama'ah, orang lanjut usia sudah memiliki tingkat menjadi imam seperti sabda Rasulullah saw, "Apabila (waktu) shalat tiba, maka hendaklah salah seorang di antara kamu, mengumandangkan adzan untuk kamu dan hendaklah yang paling tua di antara kamu yang menjadi imam kamu!".

Saudara/i ku yang di rahmati Allah, mudah-mudahan dengan membaca tausyiah jumat kali ini, kita bisa lebih memahami tentang keutamaan adzan. Harapannya, kita semua bisa terus menegakkan amal jama'i sepanjang hidupp kita. Amin ya robbal 'alamin.
Hadist lainnya,

"Kalau saja umat manusia mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya, kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengadakan undian. Sekiranya mereka mengetahui pahala yang terdapat pada kesegeraan berangkat shalat , pasti mereka akan berlomba- lomba mendatanginya. Dan sekiranya mereka, mengetahui pahala sholat isya' dan shubuh, pasti mereka akan mendatanginya (ke masjid) meski dengan cara merangkak.(HR Bukhari dan Muslim)

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas barisan terdepan , dan Muadzin diberi ampunan sejauh suaranya serta dibenarkan oleh orang yang mendengarkannya, baik yang masih basah maupun yang sudah kering. Dan baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakan shalat dengannya." (Hadits Shohih Riwayat Nasa'I dan Ahmad)

"Imam itu bertanggung jawab. Sementara muadzin menjadi kepercayaan umat manusia.Ya Allah, berilah petunjuk kepada para imam dan berilah ampunan kepada para muadzin. (Hadits Shohih Riwayat Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu Khuzaimah)

Wallah 'alam bi showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar