Sabtu, 19 Januari 2013

Kisah Ahli Ibadah dan Pelacur

Diriwayatkan dari Al-Hasan,
bahwasannya dia berkata, “Dulu ada
seorang wanita pelacur yang sangat
cantik. Dia tidak mau melayani,
kecuali jika dibayar 100 dinar. Pada
suatu hari ada seorang ahli ibadat
melihatnya dan kemudian terpikat
olehnya. Laki-laki itu akhirnya pergi
mencari pekerjaan guna
mengumpulkan sebanyak uang 100
dinar. setelah uang sebanyak itu ia
dapatkan, dai pun pergi menemui
wanita itu seraya berkata, ”
sesungguhnya aku telah tergoda oleh
kecantikanmu, karenanya aku lalu
pergi mencari pekerjaan untuk
mendapatkan uang 100 dinar”.
“Silahkan masuk!” pinta siwanita itu.
Orang ahli ibadat itu kemudian
masuk kerumahnya. Di rumah wanita
pelacur itu mempunyai sebuah
tempat tidur terbuat dari emas.
Wanita itu lalu duduk ditempat
tidurnya seraya berkata,”Ayo cepat!”.
Ketika laki-laki tersebut hendak
memuaskan hasratnya kepada wanita
tadi, seketika itu pun dia ingat akan
kedudukan dirinya disisi Allah dan
gemetarlah seluruh persendiannya.
Laki-laki itu lalu berkata kepada
siwanita teman kencannya, ” Biarlah
aku keluar meninggalkanmu dan uang
100 dinar itu menjdi hakmu!”.
” Apa yang terjadi kepada dirimu,
bukankah kamu telah tergila-gila
kepadaku hingga kamu pun memeras
keringat untuk mendapatkan uang
100 dinar ? sekarang kamu telah
mendapatkan diriku, akan tetapi
kamu justru meninggalkanku,” Kata
wanita itu kepadanya.
“Ini karena aku takut kepada Allah dan
juga atas kedudukanku disisi-Nya.
Kamu telah membenciku dan
demikian juga kamulah orang yang
paling aku benci,” Kata laki-laki itu.
” Jika yang kamu katakan itu benar,
aku tidak akan bersuami selain
dengan dirimu,” Jawab siwanita
kepadanya.
” Biarkanlah aku keluar!” Pinta laki-laki
itu.
” Tidak, kecuali bila kamu bersedia
menjadi suamiku!” Desak wanita itu.
” Tidak, biarkanlah aku keluar dulu!”
Jawab laki-laki tersebut.
” Apa yang membuatmu merasa
berat bila aku datang memohon
kepadamu untuk menikahi diriku?”
Kata wanita tersebut.
” Mungkin saja! ” Jawabnya, sambil
mengenakan cadar dengan kain
bajunya lalu keluar dari daerah
tersebut. Demikian pula dengan
siwanita itu ikut keluar seraya
bertaubat kepada Allah dan
menyesali semua perbuatan yang
pernah dilakukannya. Wanita itu terus
berjalan hingga akhirnya sampailah
dia ketempat asal silaki-laki ahli
ibadat itu. siwanita itu lalu bertanya
kesana kemari perihal laki-laki ahli
ibadat yang pernah mendatanginya.
akhirnya jerih payahnya untuk
medapatkan laki-laki tersebut
membuahkan hasil. Seseorang lalu
datang menghadap keoada laki-laki
ahli ibadat yang dimaksud wanita
tersebut seraya berkata, ”
Sesungguhnya sang permaisuri telah
datang kepadamu.” Ketika sang ahli
ibadat melihat kedatangan wanita itu
dia terkejut sambil menjerit dan
jatuh dalam rengkuhan tangan
siwanita itu. ternyata dia telah
meninggal dunia seketika itu juga,
siwanita itu lalu bertanya, “Sifulan ini
telah meninggalkanku untuk selama-
lamanya. apakah dia masih memiliki
sanak keluarga?”.
“Saudaranya adalah seorang laki-laki
yang miskin”, Jawab mereka yang
hadir.
“Jika demikian, aku akan menikah
dengannya karena kecintanku kepada
saudaranya,” Jawab siwanita itu.
Akhirnya siwanita tersebut dinikahkan
dengan saudara laki-laki si ahli ibadat
itu.
Dan dari hasil pernikahan, oleh Allah
dikaruniakan kepada mereka tujuh
orang Nabi as.”
(Sumber: Mereka yang Kembali, Ibnu
Qudamah; Hal.105)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar